2009/10/26

wi max INDONESIA

Di Indonesia, Wimax memang belum sepopuper Wi-Fi (Wireless Fidelity). Namun sebagai salah satu negara pemegang lisensi Wimax (Worldwide Interoperability Mobile Access), Indonesia memiliki wewenang menerapkan teknologi telekomunikasi ini pada operator-operator seluler yang memiliki kesiapan baik secara kesiapan secara infrastruktur maupun kesiapan operational-maintanance. Akses broadband nirkabel Wimax diharapkan mampu memberikan angin segar di tengah-tengah persaingan industri telekomunikasi dan kebutuhan pasar.

Sedikit Review tentang Wimax

Dalam sesi International Telecommunications Union (ITU) bulan Juni 2007, Wimax dimasukkan dalam standar IMT-2000. Standar tersebut dikenal juga sebagai standar telekomunikasi seluler generasi ketiga (3G) yang mencakup spektrum 2,5 hingga 2,69 Gigahertz.

Saat ini Wimax sedang menjalani studi koeksistensi untuk memastikan statusnya sebagai salah satu teknologi 3G. Bahkan, melalui standar IMTAdvanced-nya ITU, Wimax siap menjadi teknologi 4G.

Wimax di Sisi Produsen atau Provider

Kepala Bagian Umum dan Humas Ditjen Postel, Gatot S. Dewa Broto menegaskan, pihaknya telah menyiapkan perangkat aturan berupa Rancangan Peraturan Menteri Kominfo untuk tender BWA (broadband wireless access) yang akan dimulai tahun 2008. Tender tersebut ditujukan bagi industri pendukung peralatan untuk lisensi satu blok frekuensi di pita 2,3 GHz.

Wan Yi, Direktur Wireless and Mobile Department di China Communications Standards Association (CCSA), mengatakan satus 3G Wimax akan mengganggu keseimbangan industri mobile.

“Teknologi 3G bertumpu pada struktur segitiga W-CDMA, CDMA, dan TD-SCDMA. Wimax akan mempengaruhi ini secar besar-besaran. Semua vendor besar W-CDMA dan CDMA menentang ini,” ujar Wan. Wimax merupakan teknologi yang menggunakan teknik SOFDMA, teknik modulasi multicarrier yang menggunakan subchannelisasi. Provider menggunakan standar frekuensi untuk pelanggan tetap (fixed) dan bergerak (normadic). Teknik modulasi Wimax berbeda dengan CDMA dimana CDMA menggunakan perbedaan kode pada tiap pelanggannya.

Wimax di Sisi Konsumen

Teknologi Wimax dapat mengcover area sekitar 50km dimana ratusan pengguna akan dishare sinyal dan kanal untuk transmisi data sampai 155 Mbps.

Pada aplikasi mobile, user Wimax layaknya menggunakan terminal Wifi seperti: notebook, PDA, dan smartphone. Pemanfaatan Wimax sama dengan pemanfaatan Wifi. Sebuah terminal dapat mendeteksi jaringan Wimax dan Wifi sehingga user akan semakin dimudahkan karena bisa memilih Wimax broadband (untuk jaringan Wimax) atau wireless hotspot (untuk jaringan Wifi/Wireless LAN).

Sinergi Wimax-Wifi-Seluler

Wifi (Wireless LAN) merupakan jaringan komunikasi nirkabel melalui komputer LAN. Jangkauannya terbatas pada area tertentu sehingga disebut hotspot. Layanan yang diberikan bisa variatif, layaknya aplikasi LAN seperti: email, internet, intranet, messaging, music/video streaming, dan layanan IP base lainnya.

Apabila Wifi dikombinasikan implementasinya dengan Wimax maka jelas akan mempercepat dan memperluas penggunaannya, lebih secure karena bisa menjadi QoS (Quality of Service), lebih reliable, dan kaya akan layanan baru.

Sinergi antara Wimax dengan seluler menggabungkan jaringan kabel dan wireless, layanan dan terminal. Secara umum, konsep konvergensi pada telekomunikasi mencakup 3 aspek, yaitu: device, service, dan jaringan.

Secara umum Wimax diperkenalkan sebagai akses yang menawarkan solusi multi-access, sebagai contoh: Wimax untuk melengkapi jaringan yang sudah eksis (2G/3G dan Wifi). Munculnya Wimax otomatis akan menimbulkan persaingan dengan pengusung 3G

Layanan 3G merupakan layanan komunikasi bergerak yang menjanjikan peningkakan bandwith hingga 384 Kbps ketika diakses dalam keadaan bergerak (normadic) sementara untuk di kendaraan bergerak kecepatannya 128 Kbps dan sampao 2 Mbps dalam keadaan diam. Teknologi 3G berbasis GSM (WCDMA) dan CDMA (CDMA 2000). Dengan demikian keunggulan Wimax adalah dari kecepatannya dan layanan yang lebih menarik dibanding 3G. Namun, dari kemampuan mobilitynya 3G masih lebih unggul karena menggunakan node B yang tentu saja bisa mencakup yang lebih luas.

2009/10/01

Pengantar Jaringan Komputer (2)

Written by Fajar

Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisan terdahulu , ada baiknya jika diperlukan bisa diklik ulang .Agar dapat saling terkoneksi antara satu komputer dengan komputer lain diperlukan perangkat-perangkat Network. Perangkat-perangkat tersebut antara lain: Komputer dengan OS yang mendukung Protokol Jaringan, Network Interface Card/Kartu jaringan/LAN Card, Switch/Hub, Kabel UTP((Unshielded Twisted-Pair) dan konektor Rj45,Wireless Device ( Untuk Koneksi tanpa Kabel).



1. Pengalamatan

Sering juga disebut dengan IP addressing. Seperti penjelasan di atas, setiap computer dalam jaringan selalu memiliki alamat yang unik, berbeda antara satu computer dengan computer yang lain. Format Ip address dalam bentuk 32 bit bilangan biner untuk versi IPV4 dan 128 bit untuk versi IPV6 (belum diimplementasikan secara luas).

Format Ip address adalah a.b.c.d, yang terdiri dari Network ID danm Host ID. contoh 192.168.0.1 ,172.16.10.1, 10.1.1.1

Ip Address dikelompokkan dalam 3 kelas sebagai berikut:

Kelas


Range Octed pertama


Network ID


Host ID


Jumlah Network


Jumlah Host

A


0-127


a


b.c.d


128 = (27)


16,777,214 = (224 - 2)

B


128-191


a.b


b.c


16,384 = (214)


65,534 = (216 - 2)

C


192-223


a.b.c


d


2,097,152 = (221)


254 = (28 - 2)





Contoh :

Kelas A 10.1.1.1

Kelas B 172.16.10.1

Kelas C 192.168.0.1

2. IP Privat dan Ip Publik

Ip address dibedakan menjadi dua yaitu IP Privat dan Ip Publik. Ip Privat biasanya digunakan dalam jaringan local suatu kantor atau instansi. Penggunaanya bebas dan tidak memerlukan otorisasi dari lembaga tertentu. Ip Publik merupakan IP yang bias diakses dari Internet (mana saja). Alokasi Ip address biasanya diberikan oleh ISP(Internet Service Provider) dan tidak bisa kita tentukan sendiri secara bebas.

Daftar IP Privat yang bias digunakan untuk jaringan local sebagai berikut:

Klas


Ip Range


Jumlah IP

A


10.0.0.0 – 10.255.255.255


16.777.216

B


172.16.0.0 – 172.31.255.255


1.048.576

C


192.168.0.0 – 192.168.255.255


65.536



Selain dari IP yang ada dalam daftar tersebut adalah IP Publik.

3. Subnet Mask

Subnet Mask adalah teknik yang digunakan untuk membagi IP addres menjadi Network ID dan Host ID. Penulisan subnet mask bisa menggunakan 192.168.0.0/24 atau 255.255.255.0. Yang artinya 24 bit dari Ip tersebut yaitu 192.168.0 merupakan Network ID sedangkan selebihnya merupaka Host ID.

Contoh format subnet mask yang lain adalah:

192.168.0.0 subnet mask 255.255.255.240 Ekuivalen dengan 192.168.0.0/28

192.168.0.0 subnet mask 255.255.255.248 Ekuivalen dengan 192.168.0.0/29

Pendefinisian subnet mask tergantung kebutuhan jaringan kita. Kalau kita menghendaki jumlah network yang banyak,maka subnet mask semakin besar. Apabila kita menghendaki jumlah host yang banyak maka subnet mask kita beri nilai kecil (0).

4. Routing Dan Gateway

Dalam jaringan computer yang kompleks, misalnya computer A akan berkomunikasi dengan jaringan B terkadang harus melewati jaringan lain. Karena itu diperlukan pemilihan jalur (routing) yang dikerjakan oleh satu perangkat yang disebut router.

Gateway adalah node (router) dalam jaringan computer yang berfungsi menghubungkan jaringan ke jaringan yang lain. Gateway bias berupa PC yang diinstall software routing di dalamnya atau perangkat khusus sebagai fungsi routing/gateway. Default Gateway merupakan node dalam jaringan yang dipilih jika tidak ada aturan routing yang didefinisikan.

5. Setting Ip Address

Seting Ip address dapat dilakukan dengan cara manual dan cara otomatis. Cara manual mengharuskan kita mengisikan parameter Ip yang sudah ditentukan sebelumnya. Cara otomatis akan diberikan IP address kepada PC kita secara otomatis oleh sebuah DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) server. Tentu sebelumnya sudah kita set dulu dhcp servernya. Pada setting ini diasumsikan akan kita set IP Address pada platform windows XP. Untuk windows versi lain prinsipnya hamper sama.

5.1. Setting IP address Manual

1. Klik Start àSetting àNetwork Conection

1. Double klik Local Area Conection

1. Klik Properties

1. Sorot Internet Protocol (TCP/IP), lalu klik properties.



1. Pilih Use The Folowing IP address dan isikan IP yang dikehendaki lalu. Pilih Use The following DNS server addreses. Lalu tekan OK, dan ikuti instruksi dengan menekan tombol OK.



1.

Langkah selanjutnya adalah memeriksa apakah IP sudah terkonfigurasi secara benar dan memastikan PC sudah terkoneksi ke Jaringan. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Klik Start ==>Run
2. Ketik cmd dan tekan tombol OK

Dari command prompt yang muncul ketik ipconfig lalu tekan enter

1. Jika muncul IP address seperti yang kita isikan berarti sudah benar. Langkah selanjutnya adalah cek konektifitas ke Gateway. Masih dari command prompt ketikkan :

Ping 192.168.0.1, jika hasilnya diantaranya Reply from 192.168.0.1: bytes=32 time<1ms TTL=64 . Berarti computer kita sudah berhasil terkoneksi dengan Gateway(Router).

5.2. Setting Ip Address Otomatis

Langkah setting Ip address otomatis hampir sama dengan setting Ip address manual, kecuali pada langkah ke 5, Pilih Obtain Ip address automatically dan pilih Obtain DNS Server address automatically. Lalu tekan Ok. Ip address akan diberikan secara otomatis oleh server DHCP.

6. Workgroup

Workgroup adalah sekumpulan computer dalam Local Area Network (LAN) yang saling berbagi resource. Untuk setting workgroup di windows XP langkah-langkahnya sebagai berikut:

· Klik Kanan My Computer àKlik Properties

· Klik Tab Computer Name

· Isikan Nama Komputer dan nama workgroupnya, lalu tekan OK dan restart.

7. Sharing

Setelah computer dalam jaringan kita set dalam satu group maka antar computer dapat saling bergagi file,resource dan lain-lain. Contoh kita akan sharing fokder:

Klik kanan Folder yang akan di share àKlik Sharing And Security àPilih Share Folder àUser limit diisi Maximum allowed àKlik OK